Selasa, 13 Maret 2018

Review Jurnal Teknologi Cloud Computing


Nama               : Basri Ananta
NPM                : 52414043
Kelas               : 4IA22

Judul Jurnal : PENERAPAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING DI UNIVERSITAS (Studi Kasus: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bayangkara Jakarta)

Beberapa tahun terakhir konsep Cloud Computing sudah banyak menarik minat dunia industri dan pendidikan. Pengguna dapat mengakses sumber daya tersebut melalui koneksi jaringan Internet berkecepatan tinggi tanpa harus terkoneksi secara langsung dengan perangkat keras yang menyimpan sumber daya tersebut. Karena proses komputasi berada pada remote server, maka kebutuhan perangkat keras  dan  perangkat  lunak  untuk  mengakses  sumber  daya  lebih  rendah,  yang  mana  dapat mengurangi biaya dan proses perawatan. Cloud Computing menjadi solusi bagi perguruan tinggi di Indonesia yang ingin mengurangi anggaran dibidang IT. Dari data statistik yang diperoleh pada penelitian di lingkungan universitas, ditemukan bahwa dengan  menggunakan  Cloud  Computing  maka  40%  biaya  dapat  direduksi  tanpa  mengurangi efektifitas,  juga  meningkatkan  efisiensi  penggunaan  sumber  daya.  Sudah  dibuktikan  bahwa penggunaan pembelajaran eletronik berbasis cloud akan meningkatkan waktu belajar dari 25% sampai dengan 50%.

Secara umum ada tiga jenis tipe layanan pada cloud computing, dimana pada ketiga arsitektur tersebut pengguna tidak mengatur secara langsung yaitu:   

  • Infrastructure as a Service (IaaS): IaaS menyediakan layanan sampai pada level Sistem Operasi. Jadi pengguna dapat memilih sistem operasi yang akan digunakan dalam bentuk virtual machine. Pengguna juga dapat mengatur sumber daya untuk alokasi hardware seperti ukuran memory, ukuran hardisk, dan ukuran processor. Contoh dari layanan IaaS adalah Microsoft Azure IaaS, Amazon EC2, Rackspace Cloud, dan Open Stack.
  •  Platform  as  a  Services  (PaaS):  PaaS  menyediakan  layanan  pada  level  platform,  jadi pengguna tidak lagi direpotkan dengan instalasi sistem operasi, web server, database server, dan aplikasi lainnya. Contoh dari layanan PaaS adalah: Microsoft Azure PaaS (IIS, ASP.NET, Open Source technology), Google App Engine, Amazon Elastic Beanstalk, Cloud Foundry, dan Heroku.
  •  Software as a Service (SaaS): SaaS menyediakan layanan langsung kepada pengguna dalam bentuk aplikasi yang sudah jadi. Bentuk layanan aplikasi yang ditawarkan seperti layanan aplikasi office, email, layanan penyimpanan data, dll. Contoh layanan SaaS adalah: Office 365, Gmail, Google Docs, DropBox, dan Salesforce


Banyak  manfaat  dari  penerapan  cloud  computing  di  Universitas.  Manfaat  ini  dirasakan langsung oleh semua pihak yang terlibat dalam lingkungan universitas seperti mahasiswa, dosen, staf   IT,   staf   administratif,   hingga   jajaran   direksi  universitas.   Namun   tidak   semua   pihak mendapatkan manfaat yang sama dari cloud computing, ada yang merasakan manfaat dari sisi peningkatan kualitas media belajar dan mengajar, ada juga yang mendapatkan manfaat dari sisi ekonomi  seperti  penghematan  sumber  daya,  dan  ada  yang  mendapatkan  manfaat  dari  sisi kemudahan perawatan aplikasi dan infrastruktur.

Ada banyak layanan cloud computing (Google Docs, Dropbox, dll) yang sudah banyak digunakan di Universitas karena aplikasi tersebut murah, dan mudah digunakan. Mahasiswa umumnya juga sudah terbiasa dengan berbagai layanan tersebut sehingga lebih mudah beradaptasi jika  aplikasi tersebut  digunakan  dalam proses  belajar dan  mengajar  di lingkungan Universitas. High availability, low response time, dan scalability adalah beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh layanan cloud computing ini, yang membuat layanan ini sangat menarik untuk diimplementasikan di dunia pendidikan terutama Universitas.

Aplikasi umum seperti Google Apps for Education atau Microsoft Office 365 menawarkan aplikasi online untuk mendukung produktifitas seperti penggunaan word processing, spread sheet, dan presentation yang dapat digunakan di kelas. Pengajar dapat menggunakan teknologi tersebut dalam   berbagai   cara, sebagai   contoh   pengajar   menggunakan   Google   Spreadsheet   untuk menampilkan nilai yang di bagikan secara online kepada mahasiswa. Dosen dan mahasiswa juga dapat menggunakan akun Google atau Microsoft untuk email yang dikombinasikan dengan nama domain dari institusi tersebut, atau memanfaatkan media penyimpanan berbasis cloud seperti OneDrive atau Dropbox.

Manfaat atau kelebihannya :

  •  Sangat ekonomis karena google menawarkan layanan Google Apps for Education secara gratis untuk institusi pendidikan.
  • Kapasistas penyimpanan yang besar. Karena Google Apps for Education sendiri memberikan kapasitas yang tidak terbatas (unlimited)
  •  Dari segi ekonomi, layanan ini juga sangat menguntungkan karena tidak perlu menyediakan server khusus untuk mail server, tidak perlu tenaga untuk perawatan server, dan tidak perlu membeli hardisk dengan kapasitas besar untuk media penyimpanan
  • Tidak membutuhkan backup data di komputer lokal, karena semua data sudah berada di cloud.


Kekurangannya :
  • Kerahasiaan data, walaupun pihak penyedia layanan sudah memiliki standarisasi dan penjaminan keamanan data.
  •  Koneksi internet atau diperlukannya bandwith yang memadai agar cloud computing dapat digunakan dengan baik, sangat menganggu bila koneksi tidak stabil.


Kesimpulan :

Cloud Computing merupakan teknologi yang menyediakan banyak layanan yang sangat membantu khususnya dibidang pendidikan. Penggunaan layanan SaaS cloud computing seperti email dan penyimpanan dokumen dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh pihak universitas untuk pengadaan infrastuktur berupa perangkat keras dan tenaga perawatan infrastruktur. Layanan ini juga lebih dapat diandalkan karena dikelola secara profesional oleh vendor yang terpercaya seperti Google atau Microsoft. Selain layanan berbasis SaaS, universitas juga dapat mengeksplorasi lebih lanjut penggunaan teknologi cloud computing untuk layanan IaaS dan PaaS.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar