Rabu, 18 Januari 2017

Virtual Reality

Judul  : Virtual Reality
Nama : Basri Ananta
Kelas : 3IA22
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Dosen : Syefani Rahma Deski

A. VIRTUAL REALITY
Virtual reality bermula dari sebuah prototype dari visi yang dibangun oleh Morton Heilig pada tahun 1962 yang bernama Senosorama. Sensorama dibuat untuk menghadirkan pengalaman menonton sebuah film agar tampak nyata dengan melibatkan berbagai indra dalam hal ini berupa indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Setelah itu, virtual reality berkembang dari hari ke hari dan tentunya semakin canggih.

Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya.

Kelebihan utama dari virtual reality adalah pengalaman yang membuat user merasakan sensasi dunia nyata dalam dunia maya. Bahkan perkembangan teknologi virtual reality saat ini memungkinkan tidak hanya indra penglihatan dan pendengaran saja yang bisa merasakan sensasi nyata dari dunia maya dari virtual reality, namun juga indra yang lainnya.

Teknologi virtual reality sejatinya telah banyak diterapkan di beberapa sektor industri seperti kedokteran, penerbangan, pendidikan, arsitek, militer, hiburan dan lain sebagainya. Virtual reality sangat membantu dalam mensimulasikan sesuatu yang sulit untuk dihadirkan secara langsung dalam dunia nyata. Seperti halnya untuk bidang militer, alih-alih menerjunkan langsung para tentara ke medan perang sebagai latihan, virtual reality bisa menghadirkan simulasi perang secara virtual. Para tentara bisa merasakan sensasi berada di medan perang secara nyata dengan virtual reality. Tentunya ini bisa lebih praktis dan lebih ekonomis.

Untuk memunculkan sensasi nyata dari virtual reality diperlukan perangkat pendukung. Perangkat yang digunakan untuk mendukung teknologi virtual reality biasanya berupa helm, walker, headset, suit dan sarung tangan (glove). Perangkat-perangkat tersebut bertujuan untuk melibatkan sebanyak mungkin indra yang dimiliki manusia. Tentunya dengan banyak indra yang terlibat dalam vertual reality akan berbanding lurus dengan tingkat sensasi nyata dari dunia virtual yang dimunculkan.

Paling tidak dibutuhkan sebuah headset (yang dipasangkan smartphone yang mendukung VR) untuk bisa merasakan sensasi virtual reality.Ada 4 elemen penting dalam virtual reality. Adapun 4 elemen itu adalah sebagai berikut:

1. Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script.

2. Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
- Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata
- Physical immersion, membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkungan yang diciptakan oleh virtual reality tersebut
- Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan virtual reality

3. Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan.

4. Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world.


Sebuah teknologi dapat dikatakan sebagai virtual reality jika sudah memenuhi beberapa persyaratan yaitu tampilan gambar / grafis / visualisasi 3D tampak nyata dan sesuai dengan perspektif dari penggunanya dan mampu mendeteksi semua gerakan dan respon dari pengguna, seperti gerakan kepala atau bola mata pengguna. Ini dibutuhkan agar tampilan grafis dapat sesuai dengan perubahan dunia 3D dari pengguna itu sendiri.

B. REVIEW GAME 4D

Bersiaplah untuk lahirnya era video game (gim) dengan tampilan grafis empat dimensi (4D). Sebab, seorang developer gim indie, Marc ten Bosch, telah merampungkan proses peggarapan sebuah gim 4D yang akan dirilis eksklusif untuk konsol PlayStation 4 (PS4).

Berjudul "Miegakure", gim 4D ini mengusung genre puzzle dengan gameplay platformer di mana pemainnya harus menjelajahi sebuah dunia yang dibalut dalam konsep open world. Bosch mengatakan, dunia gim ini bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti pikiran para pemainnya. "Di Miegakure, objek baru, level dan elemen lainnya bisa muncul secara tiba-tiba. Sensasi inilah yang membuat Miegakure sarat dengan rentetan puzzle yang begitu dinamis," tutur Bosch.

Selain itu, Bosch juga mengungkap bahwa ia terinspirasi merancang lokasi-lokasi yang ada di gim ini dari konsep taman Jepang. "Saya lebih bermain ke warna dan elemen yang dinilai estetik untuk menjadi nilai tambah permainan ini," Bosch menambahkan.

Bosch bakal merilis versi demo dari Miegakure pada 6 Desember 2016 mendatang. Tak hanya untuk PS4, ia juga berencana untuk merilis gim ini ke PC, Mac dan juga Linux.


Sumber :
https://www.codepolitan.com/virtual-reality-dan-perkembangannya
http://tekno.liputan6.com/read/2456478/gim-4d-pertama-bakal-dirilis-untuk-playstation-4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar